MTs Masyariqul Anwar Caringin Gelar Sosialisasi dan Workshop Deep Learning Kurikulum Berbasis Cinta

Caringin, 24 September 2025 – Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran sekaligus memperkuat karakter guru dan siswa, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Masyariqul Anwar Caringin menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan Workshop Deep Learning Kurikulum Berbasis Cinta, Rabu (24/9). Acara yang berlangsung di lingkungan madrasah ini dihadiri oleh Pengawas Madrasah Wilayah Kecamatan Labuan, Soni Ahdiat, M.Pd., serta menghadirkan narasumber utama, Budiarjo, M.Pd.

Kegiatan ini merupakan salah satu langkah strategis madrasah dalam merespons kebutuhan pendidikan yang tidak hanya menekankan aspek kognitif, tetapi juga afektif dan spiritual. Kurikulum Berbasis Cinta diyakini mampu membentuk suasana belajar yang penuh makna, menghadirkan nilai ikhlas, kesadaran, serta penghormatan antara guru dan murid.

Dalam sambutannya, Soni Ahdiat menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Beliau menegaskan bahwa pendekatan pendidikan berbasis cinta sangat penting diterapkan oleh para pendidik. “Dengan acara ini mudah-mudahan kurikulum berbasis cinta ini akan memberikan dampak yang baik, terutama dalam cara mengajar dengan menggunakan hati, agar tumbuh rasa ikhlas dan keridhoan,” tutur Soni.

Senada dengan itu, Aaf Afiah, S.Pd.I., Selaku Kepala MTs Masyariqul Anwar Caringin, menekankan bahwa esensi pembelajaran tidak hanya berhenti pada teks atau materi semata. “Guru tidak hanya fokus pada teks, tetapi juga pada praktik yang memuliakan, agar anak cepat memahami dan saling menghormati antara murid dan guru. Juga cara penyajian yang penuh kesadaran dengan menggunakan cinta,” jelasnya. Aaf juga menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi titik awal perubahan pola pembelajaran di madrasah. Dengan implementasi Kurikulum Berbasis Cinta, diharapkan madrasah mampu mencetak generasi yang cerdas, berakhlak mulia, serta memiliki kepedulian sosial yang tinggi.

Lebih jauh, kegiatan ini tidak hanya berupa sosialisasi konsep Kurikulum Berbasis Cinta, tetapi juga dilengkapi dengan praktik langsung. Para guru difasilitasi untuk menyusun modul ajar yang dipandu langsung oleh pemateri, Budiarjo, M.Pd. Melalui sesi praktik ini, guru diajak untuk mengintegrasikan nilai-nilai cinta ke dalam perangkat pembelajaran, sehingga modul yang dihasilkan tidak hanya berorientasi pada capaian akademik, tetapi juga pada pembentukan akhlak dan karakter siswa.

Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari para guru yang hadir. Mereka tidak hanya memperoleh pemahaman teoritis, tetapi juga pengalaman praktis yang dapat langsung diaplikasikan dalam proses belajar mengajar. Kehadiran para pengawas madrasah, narasumber, dan pendidik dalam satu forum diskusi dan praktik bersama juga menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi dalam meningkatkan mutu pendidikan di wilayah Kecamatan Labuan, khususnya di MTs Masyariqul Anwar Caringin.

Dengan adanya workshop ini, MTs Masyariqul Anwar menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan inovasi pendidikan yang humanis, berkarakter, dan berlandaskan nilai-nilai spiritual. Kurikulum Berbasis Cinta diharapkan mampu menjadi salah satu model pembelajaran alternatif yang dapat ditularkan dan dikembangkan di lembaga pendidikan lainnya.